Sunday 11 August 2013

Menjadi Sahabat yang Baik

Alangkah indah dan bahagianya jika dalam rumah tangga kita mampu saling menyayangi, menghargai, saling menghormati , memiliki nilai dan tujuan yang sama, minat yang sama,dikaruniai nilai - nilai dan keyakinan spiritual yang sama. Sayangnya, meskipun semua itu bagus dan penting seperti halnya ciri-ciri yang lain, tak satu pun bisa menjamin bahwa cinta anda berdua akan selalu teguh, tumbuh dan berkembang.

Nyatanya, banyak pasangan setia bertengkar didalam mobill dalam perjalanan ke tempat rekreasi. Banyak orangtua yang baik, penuh pengabdian, dan punya nilai-nilai sama yang saling menyalahkan. Banyak pula pasangan yang punya lingkaran kawan sama, hobi dan minat yang sama, secara fisik saling tertarik--sering bertengkar hebat, cemburu, dan merasa tidak bisa cocok.

Jika anda anda  memposisikan  diri sebagai dua sahabat, maka hubungan anda berdua akan menjadi lebih mudah. Dua sahabat selalu saling mendukung. Mereka sabar, baik hati, dan bersedia memahami kekurangan sahabatnya. Sahabat adalah komunikator yang hebat dan biasanya juga pendengar yang sangat baik. Bila perlu mereka bisa bersikap serius, tapi juga enak diajak bercanda dan tertawa. Mereka mensyukuri saat bersama dan menyenangkan dan menjadi pendamping setia di saat-saat yang sulit. 

Cara terbaik untuk tetap atau kembali menjadi dua sahabat adalah menghargai arti persahabatan bagi anda dan hubungan anda berdua. Begitu anda yakin bahwa persahabatan adalah cara terbaik untuk mempertahankan hubungan yang sehat, lain-lainnya akan mudah. Ingatkan diri anda bahwa tujuan anda adalah memperlakukan pasangan anda dengan tulus, penuh rasa hormat dan penghargaan seperti bila anda memperlakukan sahabat anda. Jika anda bimbang, tanyakan pada diri sendiri "Seandainya dia sahabatku, bagaimana sikapku seharusnya?"

Menjadi sahabat sejati adalah sebuah karunia dan tujuan yang layak dicapai. Bila anda dan pasangan anda bersahabat, penyesuaian dan jalan tengah akan terbuka, dan anda akan rela berbagi impian tanpa merasa bahwa andalah yang lebih banyak berkorban. Untuk melaksanakan kiat ini dibutuhkan kemauan dan mawas diri dan kesediaan untuk mengubah beberapa kebiasaan. Tetapi, hasilnya pasti sebanding dengan usaha anda.

No comments:

Post a Comment