Menikah????? Sebuah kata yang sebenarnya tidak menjadi prioritas dalam pikiran saya pada saat itu. Namun karena terus ditanya oleh orang tua dan lingkungan sekitar saya, akhirnya kata itu mulai saya pikirkan. Muncul beberapa pertanyaan dalam hati saya....." Siapa yang saya nikahi?, bagaimana nant?i, enak ngak?, trus biaya hidup bagaimana?, masih bebas ngak?...dan sebagainya". Pokoknya banyak sekali pertanyaan yang akhirnya muncul.
Maklumlah saat itu saya masih menikmati masa bujangan yang penuh hura-hura dan suka cita dengan teman-teman.
Oke,.. kita kembali lagi ke pertanyaan seputar "Nikah". Lama saya memikirkannya semua pertanyaan yang muncul tersebbut. Akhirnya saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan- pertanyaan itu dari seorang teman yang sudah lebih dulu mengalaminya. Begini katanya "Menikah itu bukan semata-mata masalah mikirin materi atau uang untuk menjalaninya. Menikah itu sebuah awal dari tugas mulia untuk melanjutkan sebuah generasi. Hal terpenting yang dibutuhkan adalah keberanian. Banyak punya uang kalau tidak berani nikah percuma juga. Menikah bukan berarti membatasi kebebasan tetapi mulai menikmati dan mengatur kebebasan itu. Menikah adalah sebuah seni untuk memadukan semua rasa baik berdua maupun dua keluarga yang berbeda. Ibarat memadukan musik pada saat nge-DJ"..........Ahahaaaaa...... jawaban itu seketika menggugah pikiranku untuk menikah. Mengingat juga umur yang sudah semakin tua. Hehehehehehehe.........Tapi muncul pertanyaa inti dari keingan itu yaitu " Dengan Siapa"?...... Maklumlah pada masa itu (dengan body elastis, tampang menggoda) ada lebih dari satu orang yang mengantre (cieeehhhhh..... membesarkan hati). Akhirnya dengan segala pertimbangan baik keluarga maupun diri sendiri akhirnya saya putuskan untuk menikahi istri saya yang sekarang.
Kami menikah pada bulan Maret 2011 di rumah saya di daerah Gunung Agung Denpasar. Ada hal yang ingin saya ceritakan selama proses persiapan maupun pada saat acara pernikahan kami. Banyak sponsorship yang kami peroleh. Mulai dari desain undangan ( thank to Arix & Mr. Komang), cetak undangan ( Thank to Pak Otto), Karikatur ( thank to Mr. Kadek) , Fotografer ( Thank to Bli Gus & Miss Priti). Pokoknya hampir 80 % kami mendapat support diluar perhitungan kami. Sungguh hal yang sangat kami Syukuri. Sampai-sampai untuk makanan kami di support oleh keluarga besar yang notabene diluar perhitungan kami. Tanpa disangka-sangka ada yang membawa minuman botol sampai 10 krat, Ikan bakar sampai dua kali porsi makan. Krupuk, sate...pokoknya banyak lagi (kayak tidak bermodal aja). Heheehehehehehehe...... Eiiiittttssssss... tunggu dulu, sebenarnya bukan masalah sponsorshipnya yang ingin saya samaaikan buat pembaca, tapi pesan dibalik itu semua. "Kita harus bisa menjaga hubungan baik dengan semua orang karena kita tidak tahu some day kita akan butuh bantuan dari mereka dan kita wajib juga membantu mereka". Tapi Support luar biasa yang kami terima adalah dari kedua orang tua kami. Tanpa mereka kami bukanlah apa-apa. Terima kasih banyak buat Bapak, Ibu, Mama dan Bapak( Alm.tapi saya yakin Beliu juga bisa melihat)
Mulai saat itu saya belajar untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru. Mulai harus tidur berdua, makan bareng, keluar harus pamit..... pokoknya dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar. Mudah-mudahan keluarga kecil kami bisa langgeng sampai kakek nenek dan selalu diberikan kebahagiaan. SaLaM
" Menikah memerlukan sebuah keberanian untuk menjalaninya"
" Menikah memerlukan sebuah keberanian untuk menjalaninya"
No comments:
Post a Comment